Selasa, 10 Januari 2012

Pemimpin tidak selalu bermental Pemimpin




Dr. Thomas Gordon dalam bukunya "Leader Effectiveness Training" (LET) mengungkapkan bahwa jabatan pemimpin tidak serta merta menjadikannya sebagai seseorang yang memiliki mental pemimpin. Karena sesudah menjadi pemimpin sebuah kelompok, banyak yang harus diperbuat agar Anda dapat diteriman oleh anggota-anggota kelompok serta dapat mempengaruhi perilaku atau kinerja mereka.








Menjadi seorang pemimpin kelompok hampir dapat dipastikan mendatangkan perubahan nyata dalam hubungan Anda dengan anggota-anggota kelompok:

  • Mereka yang sebeelumnya memandang Anda sebagai teman segolongan, tiba-tiba lakan mengubah sikap mereka terhadap Anda.
  • Sekarang Anda berada di 'atas' sedangkan mereka berada di 'bawah'.
  • Sekarang mereka 'melapor' kepada Anda dan Anda bertugas mengawasi mereka.
  • meskipun Anda adalah orang luar yang ditunjuk menjadi pemimpin sebuah kelompok, bersiaplah untuk menghadapi berbagai tanggapan yang tak menyenangkan seperti kecurigaan, kesangsian, tunduk yang berlebihan, keengganan, ketakutan dan sebagainya.
  • Dan jangan meremehkan kemungkinnan bahwa sebagian mungkin berharap Anda akan jatuh tersungkur di hadapan mereka dalam jabatan Anda yang baru.
Lalu apa yang bisa Anda lakukan untuk menangani semua masalah yang bisa menghadang Anda sebagai pemimpin? Pemimpin yang efektif menurut Thomas Gordon memerlukan seperangkat keahlian atau teknik untuk memnuhi kebutuhan mereka sendiri (dan tuntutan untuk produktif dan efsisien dari atasan mereka) serta seperangkat keahlian yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan anggota-anggota kelompok. Perangkat keahlian tersebut ialah:

Teknik untuk memenuhi kebutuhan anggota kelompok
Sikap dan tindakan yang menaikkan harga diri serta kehormatan anggota kelompok perlu diterapkan. Jangan lupa untuk menjaga sikap dan tindakan yang memotivasi produktivitas serta pencapaian tujuan kelompok.

Teknik untuk memnuhi kebutuhan organisasi
Anda harus memperhatiakn sikap dan tindakan yang memotivasi produktivitas dan pencapaian tujuan kelompok. Di samping itu, sikap dan tindakan seorang pemimpin yang ideal ialah yang mampu membantu pencapaian sasaran oleh anggota, perencanaan, penjadwalan, koordinasi, pemecahan masalah, penyediaaan sumber daya.

Teknik untuk menyelesaikan konflik
Seorang pemimpin yang efektif tidak dapat hanya menjadi seorang "spesialis hubungan antarmanusia" (memenuhi kebutuhan anggota kelompok), atau hanya menjadi "spesialis produksi" (memenuhi kebutuhan organisasi). Ia harus memiliki keduanya. Bahkan yang lebih penting pemimpin yang efektif harus memiliki keluwesan dan kepekaan untuk mengetahui kapan dan di mana harus menerapkan teknik-teknik yang sangat berbeda itu untuk menghasilkan pemenuhan kebutuhan yang timbal balik antara anggota kelompok dan sang pemimpin sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar